Menyelam di Maluku Utara
Maluku juga dikenal sebagai Kepulauan Rempah-rempah, terkenal dengan rempah-rempah yang berharga yang memulai tarik-menarik kolonial antara tahun 1500-an dan 1700-an dan mengirimkan penjelajah untuk mencari tanah baru untuk ditaklukkan. Daerah ini terbagi menjadi dua provinsi, dengan mayoritas penduduk Maluku Utara yang beragama Islam dan Kristen yang umumnya tinggal di wilayah tengah dan selatan. Saat Anda melakukan perjalanan, Anda akan terpesona dengan beragam budaya dan atraksi yang dapat dijelajahi di tempat persembunyian tropis ini. Pulau Ambon adalah rumah bagi ibukota dan dicintai oleh para penyelam karena makhluk-makhluk laut yang dapat Anda lihat di sini, tidak berbeda dengan Selat Lambeh yang terkenal. Pulau Halmahera yang bergunung-gunung adalah hutan belantara yang masih asli, yang secara mengejutkan belum dijelajahi dan merupakan rumah bagi lokasi penyelaman yang mencakup dinding dan puncak serta penyelaman lumpur yang luar biasa. Tetangganya, Morotai, adalah tempat yang fantastis untuk menyelam bangkai kapal berkat Jeep, tank, dan pesawat Perang Dunia Kedua yang menemukan jalan ke dasar laut di pulau-pulau yang paling strategis ini.
Lalu ada Ternate, pulau kecil di bagian utara dengan karang lunak, dinding, lereng dan formasi batuannya, belum lagi kipas laut dan berbagai macam makhluk laut. Musim kemarau di bagian tengah dan selatan provinsi ini berbeda dengan daerah lain di Indonesia, dengan musim kemarau yang berlangsung dari bulan Oktober hingga Maret.